Pages

AKADEMIK VS ORGANISASI

Kamis, 21 September 2017

Sedikit cerita, jadi, minggu kemarin tepatnya tanggal 17 September, gue ngikutin first gath jurusan gue yang diselenggarakan di kampus. Nah pada sesi talkshownya terdapat tema yang berjudul “Akademik Vs Organisasi”. Jadi,  ini dia rangkuman dari talkshow yang gue dapat. Semoga bermanfaat!

Pada sesi ini sudah ada 2 narasumber yang diundang oleh panitia untuk berbicara tentang pengalaman mereka di kampus ini. Yang pertama Kak Sarah, dia ikut organisasi HIMA PPLN dan bambu pelangi. Dan yang kedua Kak Khoir, sementara dia hanya mengikuti satu organisasi saja, yaitu HIMA PPLN. Fyi, HIMA PPLN itu singkatan dari Himpunan Mahasiswa Pengurusan Piutang dan Lelang Negara. Dan bambu pelangi itu adalah UKM yang mengajarkan anak – anak yang putus sekolah untuk bisa mendapatkan pendidikan yang sama seperti anak lain yang bersekolah.

Nah kedua kakak ini, siapa yang milih akademik dan siapa yang milih organisasi?dan bagaimana pandangan mereka tentang Akademik Vs Organisasi?

Kalo Kak Sarah dia memilih akademik. Kak sarah ini juga menjadi mahasiswa dengan IPK tertinggi di prodinya. Tetapi, Kak Sarah juga ga ketinggalan dengan organisasi dengan memegang peranan penting yaitu menjadi wakil ketua HIMA PPLN.Sedangkan kak Khoir, dia memilih organisasi. Sudah banyak Organisasi yang dia ikuti dan jabatannya yang penting dalam organisasi itu. Dan kenapa dia cuma milih satu organisasi aja? Karena menurut dia cukup satu organisasi dan kita berikan totalitas di dalamnya.

Kita langsung aja ke sesi pertanyaan nya yuuk:

Pertanyaan yang ditanyakan oleh moderator adalah

1. Bagaimana cara membagi waktu agar organisasi dan akademik tetap jalan?

Menurut Kak Sarah yaitu, jangan menunda pekerjaan. Tugas yang udah kita dapat itu sebaiknya harus langsung dikerjakan selagi bisa dan tidak ditunda – tunda. Karena setiap kita menunda satu pekerjaan maka pekerjaan yang lainnya bakalan tertunda juga yang akhirnya tugas – tugas terus bertambah dan menumpuk. Jadi, selain kita harus cepat dan sigap, kita juga harus pandai membagi waktu dengan baik. Selain itu kita harus menyeimbangkan antara akademis dan organisasi supaya tetap berjalan. Jadi tidak ada ketimpangan antara keduanya. Yang mana akademik dan organisasi itu sama – sama penting. Lalu, kita harus loyal, berikan punishment untuk diri sendiri kalau melakukan kesalahan agar diri kita terlatih dan bisa memunculkan rasa tanggung jawab yang tinggi dan tidak melakukan kesalahan itu lagi.

Menurut Kak Khoir, menyelesaikan hal sesuai prioritas. Karena kita punya tanggung jawab yang besar di organisasi, tapi kita juga punya kewajiban untuk belajar. Jadi urutkan tugas – tugas yang hendak kita selesaikan sesuai prioritasnya. Organisasi itu bukan penghalang untuk mengejar akademik, dan apabila kita mengerjakan sesuatu yang belum selesai, maka jangan berpindah ke tugas yang lain. Pastikan tugas yang tadi sudah benar – benar selesai.


2. Seberapa penting kontribusi untuk jurusan dan bagaimana agar bisa berkontribusi?

Menurut Kak sarah yaitu, jurusan itu ibarat rumah. Kita sendiri yang menentukan kondisi rumah itu. Buatlah rumah kita itu menjadi rumah yang mewah, megah tetapi tetap hangat di dalamnya. Misal, kalau rumah itu masih kurang hangat, kendalanya masih ada ego masing- masing orang di dalamnya, tapi jangan sampai menganak tirikan prodi yang lain. Ada rasa cinta dan rasa ingin memiliki di dalam rumah itu. Jadi perbaiki yang di dalamnya dulu, baru megah di luarnya serta prioritaskan rumah kita sendiri. Sehingga terwujud cita – cita yang kita harapkan pada rumah itu.

Menurut Kak Khoir, berkontribusi untuk jurusan bukan hanya lewat HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) tapi juga lewat akademik. Sebelum bertanya seberapa besar yang negara berikan untuk kalian, tapi bertanyalah sudah seberapa besar kontribusi yang kalian berikan untuk negara? Selalu ingat:
Kalian dari mana?
Kalian siapa?
Kalian mau jadi apa?
Maka jawaban diatas menentukan seperti apa yang akan kalian berikan kontribusi nya untuk negara ini.


3. Organisasi dan akademik harus balance, kenapa bisa ada ketimpangan?

Menurut Kak Khoir, individu yang menganggap bersebrangan berarti belum bisa mengimplementasikan hard skill dan soft skillnya secara bersamaan. Dan juga organisasi dan akademik tidak ada yang bertabrakan. Semua ada komitmen. Kerjakan ikhlas dari hati.

Mungkin segitu aja yang bisa gue rangkum dari sesi talkshow nya. Yang terakhir ada kesimpulan dari sesi ini adalah: Cintailah jurusan kalian dan berfikir kreatif, tak lupa juga dengan akademik dan organisasi.


Terima kasih telah membaca!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS